Harita Nickel Tumbuh Secara Konsisten dengan Komitmen Keberlanjutan yang Kuat

by -16 Views


Jakarta, MILIKKU – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, memperkuat komitmennya terhadap praktik penambangan yang bertanggung jawab sambil mencatatkan kinerja yang stabil dan positif hingga kuartal ketiga tahun 2025.

Kinerja stable ini sejalan dengan langkah berkelanjutan perusahaan untuk menumbuhkan nilai ekonomi sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Sebagai bagian dari komitmen ini, Harita Nickel kini menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menjalani audit penuh Initiative for Accountable Mining Assurance (IRMA), yang merupakan standar world terlengkap untuk penilaian keberlanjutan di sektor pertambangan.

Audit IRMA yang dilakukan Harita Nickel saat ini sedang dalam tahap peninjauan, dan mencakup lebih dari 30.000 pekerja dan kontraktor di seluruh rantai operasional perusahaan, menjadikannya audit IRMA dengan cakupan tenaga kerja terbesar di dunia.

“Kombinasi kemajuan dalam penerapan standar keberlanjutan world dan kinerja keuangan yang stable mencerminkan upaya konsisten perusahaan untuk meningkatkan nilai ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan sosial dan lingkungan,” kata Lukito Gozali, Kepala Hubungan Investor Harita Nickel. “Partisipasi dalam audit IRMA merupakan langkah penting untuk memastikan seluruh proses bisnis kami berjalan sesuai standar world dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambah Lukito.

Sebagai bagian dari langkah menuju transisi energi ramah lingkungan, Harita Nickel tengah mempercepat pemasangan panel surya berkapasitas 40 MWp di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Hingga Oktober 2025, progres konstruksi telah mencapai 38%, dengan pemasangan tersebar di atap tempat tinggal karyawan dan di atap fasilitas produksi. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi di kawasan industri nikel.

Di bidang sosial, Harita Nickel telah mengoperasikan fasilitas pengelolaan sampah terpadu (TPST) di pemukiman baru Desa Kawasi yang mampu mengolah sekitar 1,8 ton sampah per hari menjadi kompos dan bahan daur ulang. Di kawasan yang sama, perusahaan juga mengembangkan kawasan ekonomi baru dengan lebih dari 20 kios aktif milik masyarakat setempat dan membuka peluang usaha serta memperkuat kemandirian ekonomi warga.

Sejalan dengan komitmen keberlanjutan tersebut, Harita Nickel mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang positif hingga kuartal III tahun 2025. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 22,40 triliun. Pencapaian tersebut merupakan hasil efisiensi berkelanjutan dan optimalisasi fasilitas Excessive Stress Acid Leach (HPAL) dan Rotary Kiln Electrical Furnace (RKEF) yang beroperasi stabil di Pulau Obi, Halmahera Selatan, serta langkah strategis peningkatan kapasitas produksi melalui pembangunan smelter baru.

Saat ini, perseroan melanjutkan pembangunan fasilitas RKEF (KPS) ke-3 dengan kapasitas produksi hingga 185.000 ton kandungan nikel dalam feronikel per tahun. Hingga Oktober 2025, kemajuan tahap kedua telah mencapai 91%, sedangkan tahap ketiga mencapai 44%. Fasilitas ini akan memperkuat kontribusi Harita Nickel terhadap hilirisasi industri nikel nasional dan memperkuat daya saing perseroan. Berdasarkan keseimbangan antara kinerja keuangan yang stable, tata kelola yang kuat, dan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan, Harita Nickel menekankan perannya sebagai perusahaan yang tumbuh secara bertanggung jawab dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan masa depan industri nikel Indonesia.



Source link